Minggu, 22 April 2012

Karena Kau Tulang Rusukku...Tulang rusuk tidak akan pernah tertukar...





Tiba-tiba bergetar ketika membaca cerita ini :


Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."
Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,
"Kamu nggak cinta lagi sama aku!" Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak,
"Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!" Tiba-tiba Dara menjadi terdiam ,
Berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing."
Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara. Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik... ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
"Good bye...."
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal"




Setelah membaca cerita di atas...


Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala. Kita memuji, memohan pertolongan, dan meminta ampun kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa ta’ala maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan RasulNya.


Sebuah catatan yang berisi tentang curhatan seorang akhwat yang mana berada dalam kegelisahan karena ada seorang ikhwan yang mengungkapkan cinta kepadanya. Berikut isi catatannya,

Kau bilang “ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi ketika ukhti sudah lulus”

Buat apa kau katakan itu skrg akhi...

Jika belum siap adalah jawabannya,, lalu kenapa harus kau katakan rencanamu itu padaku..

Tidak taukah engkau,, kata2mu itu bisa menggoyahkan kekokohan iman yang sedang susah payah ku bangun..

Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering menelfonku itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.. tapi kan belum tentu wanita itu aku...

Ketika kau bilang.. “ati2 ya di sana.. jaga diri baik2..”

Bukannya aku ga suka diperhatiin dan dijagain..

Tp cukuplah Allah yg menjagaku..

Dan tanpa kau bilang begitu pun aku akan berhati2 di sini dan menjaga diriku dengan baik untuk suamiku nanti.. dan itu belum tentu kau..

Ketika kau bilang “ana harap ukhti tidak ta’aruf dengan org lain sebelum ana”

Kurang jelaskah jawabanku,, aku tidak bisa menjanjikan apa pun.. karena aku tak tau apa yang akan terjadi padaku nanti...


Sebuah kutipan yang perlu kau ketahui:

Wahai akhwat, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu.

Wahai ikhwan, jika gadis pujaanmu telah dilamar orang, maka lupakanlah. Karena bisa jadi dia bukan permaisurimu.

Aku yakin kau tau janji Allah.. laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik..

Maka kalau memang nantinya kita tak berjodoh,, ya itu artinya barangkali aku tak cukup baik untukmu.. pastinya ada wanita lain yang baik untukmu..

Dan yakinlah... kalau memang aku bukan tulang rusukmu,, maka apa yang kau rencanakan itu tak akan pernah terjadi...

Dan jika aku ini tulang rusukmu, maka tanpa kau minta aku untuk tidak ta’aruf dengan orang lain pun, aku akan tetap jadi pendampingmu..

Karena ku yakin,, tulang rusuk tidak akan tertukar..

Dari catatan diatas, secara global dapat diambil 3 pelajaran berharga antara lain,

1. Untuk para ikhwan, Janganlah tergesa-gesa mengungkapkan cinta kepada seseorang yang kita cintai. Apalagi bila belum siap lahir dan batin, janganlah ungkapkan cinta kepada lembutnya hati seorang akhwat. Tergesa-gesa tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya memperburuk keadaan. Oleh karena itu bersabarlah dalam perkara ini dengan perkara-perkara yang ma’ruf. Mulai dari menyibukkan diri dengan majelis ilmu. Setiap orang butuh ilmu untuk beramal. Keluarga yang kita pimpin nantinya juga membutuhkan pendidikan agama yang sesuai dengan penafsiran para sahabat. Perkara ini juga adalah tanggung jawab kita yang mana akan ditanya Allah ta’ala tentang kepemimpinan kita di dalam keluarga kelak. Bagaimana jika seorang pemimpin di dalam keluarga jauh dari Al-Qur’an dan As-sunnah?? Na’udzubillahi min dzalik. Sabar dalam hal ini juga bisa dengan melakukan puasa. Tatkala seseorang niat dan bersungguh-sungguh berpuasa maka dia akan menjaga dirinya dari perkara-perkara yang membatalkan puasa dan yang menghilangkan pahala puasa, salah satunya adalah menjaga timbulnya syahwat yang mengotori hati. Allah berfirman,


“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al-baqarah: 45)


Untuk para akhwat, janganlah berlembut-lembut hati dalam menyikapi cinta yang diungkapkan ikhwan kepadamu sehingga terjerumus ke dalam perkara yang tidak diridloi Allah ta’ala yang biasa disebut dengan pacaran, bermesrahan, dsb yang mana hakikatnya adalah mendekati zina (Secara maknawi). Allah berfirman


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra: 32)

Cara penyampaian menolak hendaknya dengan cara yang baik. Tatkala ada ikhwan yang mengungkapkan cintanya kepadamu dan ikhwan tersebut belum siap lahir dan batin maka tolaklah dengan cara yang baik, yang disyariatkan Allah dan rosulnya. Allah berfirman,

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An-nisa’: 36)

2. Hendaknya mempersiapkan diri secara lahir dan batin sebelum mengungkapkan cinta kepada lawan jenis.

3. Jodoh tidak akan pernah tertukar karena telah ditentukan oleh Allah ta’ala sejak kita di dalam kandungan. Maka dari itu janganlah khawatir jodoh kita diambil orang. Berbuatlah yang terbaik sesuai dengan Al-qur’an dan As-sunnah, jalinlah silaturakhim sesuai syariat, maka jodoh yang baik pula kelak akan menjadi milik kita. Allah berfirman,


“Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik….” (QS. An-nuur: 26)

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Semoga kita senantiasa dijauhkan oleh Allah ta’ala dari fitnah syahwat dan rasa khawatir jodoh kita diambil orang. TULANG RUSUK TIDAK AKAN PERNAH TERTUKAR, JODOH TIDAK AKAN PERNAH TERTUKAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar